Kena Ganjil-Genap, Wakil Rakyat PSI: Akan Protes

Kena Ganjil-Genap, Wakil Rakyat PSI: Akan Protes

Jakarta (BERITAINFORMASIcom) – Anggota DPRD DKI Fraksi PSI Viani Limardi adu mulut dengan polisi lantaran kena ganjil-genap (gage) di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan. Dia pun mengaku akan memprotes kebijakan yang berlaku.

Awalnya mobil Viani yang melaju dari arah Ragunan dihentikan saat hendak mengarah ke Jalan Gatot Subroto. Mobil Viani berpelat ganjil dan diminta petugas Dinas Perhubungan (Dishub) untuk putar balik.

Viani pun memberi tahu kepada petugas Dinas Perhubungan bahwa dirinya anggota DPRD DKI dan hendak bertugas. Petugas Dishub kemudian memperbolehkan melintas.

Namun, baru 10 meter melaju, Viani kembali terkena sekat ganjil-genap petugas polisi. Adu mulut pun terjadi.

“Selama ini mobil saya boleh lho,” tegas Viani di lokasi, Kamis, 12 Agustus 2021

“Tidak boleh karena ganjil-genap. Kalau sekarang pakai surat tugas, boleh, sekarang sudah tidak berlaku,” jawab polisi.

“Oke, saya sekarang tanya Bapak, saya kalau mau ke Penjaringan sekarang lewat mana?” tanya Viani.

“Masuk tol, kalau lewat sini tidak boleh, kecuali kalau besok,” sahut polisi.

“Sekarang lewat mana?” tanya Viani lagi dengan nada meninggi.

“Lewat Rasuna Said lurus,” ucap polisi.

“Di situ tidak dijaga lagi?” kata Viani yang kembali bertanya.

“Yang tidak boleh Sudirman-Thamrin, Gatot Subroto,” papar polisi.

Viani pun akan memprotes kebijakan selama PPKM yang terus berganti. Dia menyebut turut andil dalam peraturan ini.

“Oke nanti saya akan protes ini, saya yang bikin aturannya,” tutur Viani.

Kendaraan Viani akhirnya putar balik. Dia menilai aturan yang kerap berganti-ganti selama PPKM tidak jelas.

“Ini peraturan tidak jelas nih. Kenapa berganti-ganti seperti ini? Biasanya pelat nomor saya kalau kita tugas boleh, sekarang saya ada tugas jam 9 vaksin di Penjaringan terus kita tidak bisa lewat seperti ini, kenapa,” kata Viani dikutip detikcom di lokasi.

Dia pun menilai kebijakan penyekatan di sejumlah jalan Ibu Kota tidak berguna. Menurut dia, kebijakan mobilitas warga tidak jelas.

“Dari kemarin peraturan waktu PPKM ya kan semua jalanan ditutup, apa maksud dan tujuannya? Tidak ada guna-gunanya juga, sama orang dibuka juga cone-nya. Bukan tidak terima, ini tidak jelas aturannya, saya akan perjelas nanti,” tegasnya.(Na/Bi/Sa/Ry)

banner 468x60

No Responses

Tinggalkan Balasan